Waroeng SS, Omzet 1,2 Milyar per Bulan Dari 18 Cabang

Posted: May 29, 2009 in Nikmatnya berbisnis
Waroeng Spesial Sambal

Waroeng Spesial Sambal

Berbicara mengenai selera, kebanyakan orang Sumatera lebih menyukai makanan berselera pedas, sedangkan orang Jawa suka dengan yang manis. Namun, bagaimana jika orang Jawa disuguhi sajian makanan dengan selera super pedas?



Hal ini yang ditawarkan oleh Waroeng Spesial Sambal (SS), sebuah rumah makan di Yogyakarta yang menjadikan sambal sebagai menu yang disajikan. Waroeng SS berdiri sejak tahun 2002 atas ide pemuda dari Boyolali, Yoyok Hery Wahyono namanya. Usaha ini dirintis berawal dari hobi Yoyok dalam mengolah makanan. “Semasa kuliah, setiap hari Sabtu atau Minggu Pak Yoyok suka mengadakan acara memasak, dan mengundang teman-teman kuliahnya,” kenang Hananto yang merupakan teman akrab Yoyok semasa kuliah di Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada.

Pemuda yang akrab dipanggil Anto ini menambahkan, semasa kuliah dulu mencari warung dengan selera Yoyok sangat sulit. Kebanyakan masakan warung menyajikan makanan dengan selera manis, sedangkan Yoyok sangat menggemari makanan pedas.

Dari sini inspirasi membuka warung makan dengan selera pedas pun muncul. Akhirnya pada tahun 2002, dengan modal terbatas, Yoyok dibantu Anto membuka Waroeng SS pertama. Waroeng SS pertama berada di Jalan Kaliurang, Depan Graha Sabha Universitas Gajah Mada. “Waroeng SS yang kami buka pertama kali masih menggunakan tenda sederhana,” ujar Anto yang sekarang menjadi General Manager Waroeng SS pusat.

Di awal usahanya, Waroeng SS hanya merekrut 5 orang karyawan dengan juru masak masih di handle sendiri oleh Yoyok. Warung kaki lima ini ternyata punya prospek bagus dan mendapat sambutan yang baik oleh warga Jogja. Dan tak lebih bulan tiga, Waroeng SS kedua pun didirikan. Waroeng SS yang kedua dibuka di daerah Condong Catur. Hari demi hari dalam perkembangannya, Waroeng SS hingga kini telah membuka 36 cabang yang tersebar di Yogyakarta, Solo, Semarang, Malang, Kediri, Jakarta, Tangerang, Cirebon, Bandung, Pekanbaru, dan beberapa daerah lainnya. Untuk wilayah Yogyakarta sendiri telah dibuka 11 cabang.

Berkembangnya usaha berjargon “Pedas Abis” ini mengharuskan Yoyok membagi manajemen Waroeng SS menjadi tiga, yaitu manajemen Yogyakarta, Solo, dan Jabodetabek. Menurut Anto, membagi tiga manajemen dilakukan agar beban yang ditanggung tidak terlalu berat, tidak memungkinkan satu manajemen harus mengurusi 36 cabang yang tersebar dimana-mana. Untuk manajemen Yogyakarta, mereka memantau hingga 18 cabang.

DSCN6839

Hananto, GM Waroeng SS

Karyawan yang dimiliki Waroeng SS semakin bertambah hingga mencapai 330 orang. Omzet usaha ini pun mempunyai tren grafik yang meningkat. Berawal dari omzet Rp. 200 ribu perbulan, kini Waroeng SS telah beromzet Rp. 1,2 Milyar per bulan. “Omzet 1,2 Milyar per bulan hanya di dapat dari 18 cabang yang Saya pegang, belum dari manajemen Solo dan Jabodetabek,” ungkap Anto di kantornya.

Penyertaan Modal.

Merambahnya Waroeng SS hingga 36 cabang merupakan hasil kerja keras dan ketekunan Yoyok dalam mengembangkan usahanya. Yoyok pun harus berganti-ganti sistem dalam mengembangkan Waroeng SS nya ini. Sistem franchise sempat Yoyok pakai di usahanya. Namun, kata Anto, dengan sistem franchise masih mempunyai banyak kendala yang dihadapi. Selain manajemen belum siap betul, ketakutan menurunnya kualitas makanan yang dihasilkan menjadi bayang-bayang bagi Waroeng SS. “Untuk sementara ini, sistem franchise kami tutup dulu. Kami sedang melakukan evaluasi, dan mungkin suatu saat akan kami buka kembali,” tambah Anto.

Sistem franchise yang masih banyak kendala membuat Waroeng SS berganti ke sistem penyertaan modal. Dengan sistem ini, manajemen bisa mengontrol segalanya, baik dari segi sumberdaya hingga kualitas makanan yang dihasilkan. Di sini, investor hanya menitipkan modalnya dan hanya sebagai owner saja. Semua operasional cabang akan dikelola oleh manajemen. Investor nantinya akan memperoleh laporan dan mengevaluasi kinerja manajemen.

Pengelolaan manajemen dimulai dari penyiapan tempat, penyediaan sumberdaya, hingga penyediaan peralatan. Biasanya, sebesar 70% modal akan digunakan untuk sewa dan renovasi tempat. Sedangkan 30% modal akan digunakan untuk melakukan standardisasi dan pelatihan untuk karyawan. Selain untuk standardisasi juga digunakan untuk penyediaan peralatan. Besarnya modal yang dibutuhkan tergantung keberadaan tempat tersebut. Bila tempat berada di kota besar maka modal akan lebih besar dikeluarkan dibanding jika tempat berada di kota kecil.

DSCN6861

Hidangan dari Waroeng SS

Quality Control.

Waroeng SS sendiri menyediakan 23 jenis sambal, 18 jenis lauk, 9 jenis sayur, dan 24 jenis minuman. Sambal Waroeng SS diracik dengan rasa pedas diatas normal biasanya orang-orang membuat sambal. Ini akan sangat cocok bagi Anda pecinta masakan pedas. Harga masakan yang ditawarkan Waroeng SS sangat terjangkau. Anda bisa memilih menu masakan mulai dari harga Rp. 1.000 sampai Rp. 10 ribu. Kualitas masakan selalu diutamakan dan dijaga oleh manajemen Waroeng SS. Quality control pun dilakukan di setiap cabang agar Waroeng SS tidak ditinggalkan pelanggannya,

Quality control dilakukan pada saat pemilihan input produksinya. Untuk cabai sebagai bahan dasar sambal, dilakukan standardisasi dengan kriteria cabai bisa tahan hingga 2 hari, kulit buah tebal, lebih segar, dan tidak berbau. Manajemen Yogyakarta sendiri mengambil cabai dari daerah Muntilan, Wates, Bantul, dan Kulonprogo. “Sementara ini kami lebih banyak mengambil cabai dari Muntilan, karena sesuai dengan kriteria yang kami inginkan,” kata Anto. Setiap harinya manajemen Yogyakarta membutuhkan 15 Kg cabai merah rawit dan 20 Kg cabai merah keriting. Selain kedua cabai tersebut, juga dibutuhkan cabai hijau rawit dan cabai hijau keriting yang masing-masing kebutuhannya sampai 2 Kg per hari.

Untuk lauk sendiri terdiri dari daging dan ikan. Menurut salah satu koki, ayam goreng merupakan lauk yang banyak diminati. Daging ayam dibutuhkan sekitar 150 Kg setiap harinya, sedangkan daging sapi dibutuhkan sekitar 12 Kg per hari. Untuk jenis ikan, dibutuhkan ikan wader sekitar 50 Kg per minggu. Ikan Wader didatangkan dari tiga daerah yaitu Boyolali, Klaten, dan Purworejo. Lauk wader goreng merupakan masakan khas manajemen Yogyakarta karena lauk ini tidak disajikan di manajemen lain. Ada juga beberapa binatang air lain yang disajikan yaitu ikan bandeng, bawal, nila, lele, udang, dan belut. Untuk belut dibutuhkan sekitar 70 Kg per minggu.

Selain input yang perlu diperhatikan, kualitas masakan sangat berhubungan dengan siapa yang memasaknya. Dalam hal ini koki atau juru masak yang menjadi peran utamanya. Sebelum dikirim ke cabang, koki-koki Waroeng SS akan mendapatkan standardisasi dan pelatihan terlebih dahulu. Pelatihan meliputi bumbu-bumbu yang dipakai, cara memasak, dan penyajian masakannya. “Ini kami lakukan untuk meminimalisir menurunnya kualitas masakan kami,” tambah Anto.

DSCN6854

suasana Waroeng SS Jalan Monjali, Yogyakarta

Ekspansi.

Semakin eksisnya Waroeng SS di bidang kuliner tak lantas membuat manajemen tinggal diam. Manajemen Yogyakarta membuka layanan baru yang disebut Layanan Pesan Antar. Ini dilakukan untuk memanjakan pelanggan yang tidak sempat berkunjung ke Waroeng SS. Namun layanan ini mempunyai batas area dan jumlah pembelian. Dengan pembelian minimal Rp. 16 ribu, Anda bisa memanfaatkan Layanan Pesan Antar ini. Anda akan dilayani dari kantor pusat Waroeng SS yang berada di Gang Kinanthi, Jalan Kaliurang.

Langkah manajemen tak hanya itu saja, mereka akan melakukan ekspansi ke beberapa daerah untuk memperluas usahanya. Untuk semester pertama tahun 2009 ini, mereka akan segera membuka cabang di lima kota. Mataram merupakan salah satu target dari ekspansi mereka. “Kami ingin selalu jadi trendsetter, kami ingin masuk lebih dahulu sebelum kompetitor masuk,” kata Anto.

Membuka usaha, menurut Anto, bukan terkait dengan terbatas atau tidaknya modal yang dimiliki, namun diperlukan keberanian dalam memulai usaha tersebut. Selain keberanian tadi, barang yang Anda jual pun harus mempunyai nilai lebih. “Nilai lebih tidak harus berbeda dengan yang lain,“ ujar Anto menambahkan. ”Jika Anda ingin berkecimpung di kuliner, satu hal yang harus dicermati, selain rasa yang merupakan hal yang tidak boleh ditawar, yang harus diperhatikan juga adalah pelayanan. Pelayanan tidak harus glamor, pelayanan tidak harus mewah, tetapi punya ciri khas, punya keunikan, dan akhirnya nanti akan membentuk sebuah karakter. Kalau itu sudah terbentuk, akan memudahkan usaha Anda,” kata Anto sebelum menutup perbincangan.

Diterbitkan di Majalah Agro Observer Edisi 24

Comments
  1. dedy says:

    sebenarnya kita pingin beli franchisenyaatu ikut menanam modal,tp harus menghubungi dimana?

  2. Sebuah Catatan Bulanan says:

    Pak dedi buka saja website http://www.waroengss.com, minta dihubungkan dengan pak hananto (anto). salam

  3. satriyo says:

    mas, saya kemaren sudah telp kantor SS dan pengen kerjasama untuk buka satu cabang di Magelang, tempatnya dipinggir Magelang-Purworejo tepatnya di Jl. Raya Purworejo Km5 Magelang Jawa Tengah Indonesia 56172………saya sangat berminat untuk bekerjasama, saya tunggu infonya ya mas (no hp saya:081328856133)

    • Sebuah Catatan Bulanan says:

      mas satriyo, bisa minta dihubungkan ke mas hananto (Anto). dari info yang saya dapat, nanti akan di urus oleh pihak waroeng ss mengenai bagaimana cara sistem kerjasamanya. sukses buat usahanya mas!! 🙂

  4. andi kristiawan says:

    mas setelah aku baca artikel diatas soal usaha waroeng ss …kiranya saya tertarik n mau gabung jadi franchise ..kiranya sudah di buka kembali blm mas…n saya mau tahu sistem waralaba ini.mksh n mohon jawabanya lewat @mail saya…mksh.

    • Sebuah Catatan Bulanan says:

      mas andi, saya tidak tahu franchisenya sudah di buka lagi atau belum. kalau lebih jelasnya di http://www.waroengss.com. kemudian minta dihubungkan dengan pak hananto. kalau sekarang sedang pake sistem penyertaan modal. jadi mas Andi hanya menyediakan tempat dan dana. kemudian pihak waroeng ss akan mengurus segalanya (desain tempat, karyawan, bahan produksi, dan pelatihan).

  5. oebay says:

    saya buka http://www.waroengss.com sedang ada masalah ya Pak ?
    Saya tertarik untuk bekerjasama bagaimana saya bisa mendapatkan kontaknya Pak ?
    terimakasih,

    • Sebuah Catatan Bulanan says:

      Pak Oebay bisa berkunjung di
      Jl. Kaliurang Km. 4,5 Gang Kinanthi No. 42 Yogyakarta
      Atau Telepon : (0274) 6880505
      Fax : (0274) 542050

  6. dwisriyanto says:

    saya tertarik untuk bisa ikut bergabung dalam franchise ss? saya buka situsnya ngga ada contact personnya…mohon petunjuknya. terima kasih..

    • Sebuah Catatan Bulanan says:

      Pak/Ibu Dwisriyanto bisa berkunjung di
      Jl. Kaliurang Km. 4,5 Gang Kinanthi No. 42 Yogyakarta
      Atau menghubngi Telepon : (0274) 6880505
      Fax : (0274) 542050

  7. heru says:

    saya punya tempat digejayan,tempatya strategis n luas..klo mo ikutan franchise gimana bisa nga ya..

    • Sebuah Catatan Bulanan says:

      Pak Heru bisa berkunjung di kantor pusat Waroeng SS di
      Jl. Kaliurang Km. 4,5 Gang Kinanthi No. 42 Yogyakarta
      Atau menghubngi Telepon : (0274) 6880505
      Fax : (0274) 542050
      Saat ini saya kurang tahu sistem franchise sudah dibuaka atau belum pak, tapi mereka menggunakan sistem penyertaan modal.salam

  8. naufal says:

    saya sangat tertarik dengan waroeng ss , kira 2x sistem kerjasamanya invest brapaan pa y….’n saya bisa hubungi kemana…

    • Sebuah Catatan Bulanan says:

      Pak Naufal bisa berkunjung di
      Jl. Kaliurang Km. 4,5 Gang Kinanthi No. 42 Yogyakarta
      Atau Telepon : (0274) 6880505
      Fax : (0274) 542050

  9. ganis says:

    Di mataram Lombok blm ada bang, ditunggu buka lapaknya, ane uda nyidam masakan jawa

  10. wanda says:

    mas kalo maumkerjasama gmn??? tolong kirim emailnya ke abdoel_millenia@yahoo.com

  11. mirna says:

    mas..saya tertarik u/ franchise warung ss..mhn info bmn cara franchisenya &brp modal yg dibutuhkan?bgs jg buka cab dijakarta/depok..mhn infonya..thx

  12. bayu kusuma says:

    mohon info dan syarat2 lengkapnya,saya berminat untuk join di waralaba ini atau kirim ke email.thanks

  13. dina says:

    Jika ingin tanya mengenai sistem penyertaan modal, dapatkah sy minta no telp yg bisa dihubungi?
    Terimakasih
    Dina
    08174838348

  14. pradnya says:

    link http://www.waroengss.com.tidak bisa dibuka mas?saya berminat untuk join di waralaba ini?

  15. Sebuah Catatan Bulanan says:

    Kantor Pusat (www.waroengss.com)

    Jl. Kaliurang Km. 4,5
    Gang Kinanthi No.42
    Yogyakarta
    Hotline

    : 0811 25 1500 / 0856 257 5039

  16. dona says:

    saya mau join waralaba ini,bagaimana caranya ya??saya berada di semarang

  17. Waroeng SS says:

    Website Kantor Pusat (www.waroengss.com) Untuk saat ini TIDAK dapat di BUKA.
    Karena sedang di HACK jadi maintenance.

    Hormat saya.

    Harnanto

  18. dani says:

    Salam, Maaf mau tanya, kira2 klo mau ikutan penyertaan modal, minimal brapa ya modal nya… Mksh. Wassalam..

  19. Tyo Nusantara says:

    selamat pagi,
    salam sejahtera bagi kia semua.

    staright to the point aja mas herdi.
    saya tyo dari bogor. berminat untuk berkerjasama untuk membuka cabang di bogor.
    bagai mana langkah-langah selanjutnya agar dapat bergabung dengan warung spesial sambal

    tolong di infokan ke email saya
    satria_dhananjaya@yahoo.com

    salam kenal

    maturnuwun

  20. ari sh says:

    saya ingin membeli waralaba ss, mohon infonya

  21. joe says:

    saya sangat tertarik bekerja sama dan mengembangkannya di Kalimantan Timur, kira-kira bagaimana caranya ya?

Leave a comment